Ada banyak kandidat yang tidak berhasil lolos seleksi pada tahapan
wawancara psikologi. Sekalipun mereka merasa bahwa semua telah bisa dijawab
dengan lancar, mereka heran mengapa tidak lulus juga. Ada pula kandidat yang
merasa menjawab apa adanya, tidak banyak mikir justru tanpa persiapan tetapi
malah lolos. Berikut ini tips sukses tes wawancara psikologi dalam seleksi
kerja:
1. Bersiaplah Lebih Awal
Pastikan tahu jadwal dari wawancara, lokasi, dan prosedurnya. Ada wawancara yang kandidat diminta untuk
datang ke lokasi yang telah ditentukan. Jika demikian, datanglah setidaknya
satu jam sebelum jadwal wawancara agar bisa beradaptasi dengan situasi di lokasi
tersebut. Seringnya lokasi wawancara tidaklah dekat dari rumah, pastikan
transportasi lancar dan lakukan antisipasi segala kemungkinan yang terjadi agar
sebelum jadwal wawancara sudah ada di lokasi. Lebih bagus lagi kalau menginap
di dekat lokasi sehingga tidak terburu-buru dan lebih tenang ketika berangkat
wawancara. Oya, ada juga wawancara yang dilakukan secara online seiring kemajuan teknologi sekarang. Pastikan satu jam
sebelumnya siap dan memahami prosedur untuk bisa wawancara secara online.
2. Keseriusan Pada Pekerjaan yang
Dilamar
Tahapan seleksi pada dasarnya adalah proses untuk mencari kandidat
yang kualifikasinya sesuai dengan posisi yang ditawarkan. Walaupun butuh
pekerjaan, janganlah asal-asalan dalam melamar pekerjaan. Tidak sedikit yang
kurang memahami kualifikasi yang dibutuhkan kemudian coba-coba. Interviewer pastinya akan menilai bahwa
kandidat yang diwawancarai tidak serius. Selain itu juga menunjukkan bahwa
kandidatnya tidak memiliki orientasi yang jelas akan pekerjaan atau karir yang
akan ditekuni. Cermatilah baik-baik informasi lowongan pekerjaan yang ada
karena di dalamnya sudah disampaikan kualifikasi yang dibutuhkan. Pastikan
bahwa kualifikasi yang dibutuhkan sesuai dengan kompetensi yang dimiliki.
Itulah bagian dari bukti keseriusan dalam melamar posisi yang ditawarkan.
3. Percaya Diri Akan Kemampuan
yang Dimiliki
Percaya diri merupakan hal yang penting dalam wawancara. Banyak
orang yang merasa tidak percaya diri sehingga jawaban yang diberikan tidak
nyambung dengan pertanyaan. Percaya diri dibangun dari pengetahuan akan
kelemahan, kelebihan, potensi, dan pengalaman yang dimiliki. Kenalilah diri
sendiri terlebih dahulu karena pada saat wawancara esensinya adalah mengenalkan
diri pada orang lain. Pertanyaan dalam wawancara bertujuan untuk mengumpulkan
informasi agar interviewer lebih
kenal potensi dan kompetensi yang dimiliki kandidat sehingga bisa memberi
rekomendasi yang tepat.
4. Tidak Perlu Dibuat-Buat, Jujur
Saja
Ada banyak kandidat yang bingung tentang bagaimana cara menjawab
pertanyaan saat wawancara. Bahkan ada yang kemudian belajar dari internet,
bukan kalimatnya sendiri untuk menjawab pertanyaan wawancara. Justru yang
terjadi bukannya menyampaikan informasi tetapi terkesan manipulasi dan
dibuat-buat. Wawancara pada umumnya adalah untuk menggali kompetensi atau
potensi dari kandidat. Kompetensi atau potensi itu tercerminkan dari pengalaman
yang dimiliki. Jadikanlah kegiatan yang dilakukan, peristiwa yang dialami atau
pengalaman yang dimiliki sebagai bahan dalam menjawab pertanyaan saat wawancara.
Mereka yang kebingungan menjawab pertanyaan umumnya tidak kaya dengan
pengalaman karena kurang aktif dalam kegiatan-kegiatan atau tidak bisa
memanfaatkan waktu secara produktif. Olehkarena itu, memperkaya pengalaman yang
relevan dengan karir yang diinginkan merupakan inventasi untuk bisa lolos
wawancara pekerjaan.
5. Berikan Bukti, Bukan Janji.
Optimislah
Wawancara seleksi kerja bukanlah kampanye sehingga bukan ajang
untuk memberikan janji atau harapan. ”Saya akan bla bla bla”, itu adalah
harapan atau janji. Wawancara seleksi kerja adalah ajang untuk menunjukkan
bukti berupa pengalaman yang dimiliki oleh kandidat. Optimislah, tidak perlu
berpikiran negatif bahwa wawancara itu sulit. Pikiran negatif yang muncul
justru tidak akan membantu. Pikiran positiflah yang dibutuhkan ketika
wawancara. Pikiran negatif akan memunculkan kecemasan sedangkan pikiran positif
akan memunculkan ketenangan. Tenang, tidak perlu cemas saat wawancara agar
suasana saat wawancara nyaman. Fokuslah pada memberikan informasi yang
dibutuhkan oleh interviewer agar interviewer bisa memberikan penilaian
dengan tepat.
Demikian tips sukses tes wawancara psikologi dalam seleksi kerja.
Tips tersebut tidak akan berhasil jika tidak diikuti dengan portofolio atau
profil diri yang bagus. Portofolio dibangun dari pengalaman-pengalaman
sebelumnya seorang kandidat, baik dalam bekerja, berorganisasi atau
kegiatan-kegiatan pengembangan diri. Olehkarena itu, jika secara teknis
wawancara sudah oke tetapi belum juga diterima, bisa jadi portofolio diri yang
masih perlu untuk dikembangkan.