Adakalanya ketika membandingkan keadaan diri dengan keadaan orang lain, ada orang yang begitu saja menyimpulkan bahwa Allah SWT tidak adil. Lebih-lebih lagi jika mendapati keadaan diri serba kekurangan sedangkan orang lain tampak serba berkecukupan. Orang lain lahir dari keluarga yang kaya raya sehingga otomatis bakal menjadi orang kaya, sedangkan diri sendiri lahir dari keluarga yang sederhana yang harus berjuang untuk menjadi orang kaya. Ada banyak hal yang seolah tidak adil atas keadaan diri yang terjadi jika membandingkan dengan keadaan orang lain dan kurangnya rasa syukur atas apa-apa yang dimiliki. Padahal, Allah Maha Adil.
Sebelum benar-benar memahami hikmah dari apa yang kita
dapati, sudah wajar jika berkesimpulan seakan Allah SWT tidak adil. Tumbuhan
beringin, pohonnya besar tetapi memiliki buah yang keci-kecil sedangkan
tumbuhan semangka, batangnya kecil tetapi buahnya besar-besar. Dalam pandangan
manusia, bisa jadi akan lebih adil jika pohon beringin yang besar, maka buahnya
juga besar dan tanaman semangka yang batangnya hanya sebesar jari, maka buahnya
juga kecil-kecil. Benarkah jika demikian itu adil?
Pohon beringin itu rimbun, teduh jika siang hari, enak
jika ingin bersantai di bawahnya. Bayangkan saja jika saking nyamannya terus
tiduran di bawah pohon beringin sambil menggelar tikar. Pohon beringin itu
buahnya besar-besar sebesar semangka. Kira-kira apa yang terjadi jika saat
tidur buahnya jatuh? Sampai di sini, pastinya sudah terbayangkan apa yang
sekiranya terjadi. Kesimpulannya, biarlah pohon beringin buahnya kecil-kecil.
Ada keadilan Allah SWT dalam kecilnya buah beringin yang pohonnya besar dan
besarnya semangka yang tanamnnya kecil-kecil.
Dalam kehidupan binatang, ada cicak tak bersayap yang
makanannya serangga bersayap. Apakah lebih adil jika cicak juga bersayap? Ada
pula burung camar yang memiliki kemampuan terbang dan tinggal di pohon tetapi
makananya adalah ikan di laut. Jelas dua alam yang berbeda, apakah lebih adil
jika burung camar memiliki sirip dan berenang saja untuk mendapatkan
makanannya? Namun demikian, semua yang ada menunjukkan keadilan Allah SWT, ada
hikmah yang besar pada hal yang seolah tidak tampak adil dari apa yang manusia
alami.
Setiap sesuatu di dunia ini ada kadarnya masing-masing. Manusia diuji pada titik kelemahannya. Ujian tersebut pun tidak melebih kadar kemampuannya. Penting diingat bahwa pastilah semua ada hikmahnya, ada manfaatnya, dan memiliki tujuan atas
keberadaannya. Pelajaran tentang semangat bisa diambil dari pohon pisang yang
tidak akan mati sampai dia menghasilkan buah. Jadi pohon pisang itu akan terus
berusaha tumbuh sampai hidupnya menghasilkan. Hidup sekali, hidup harus
memiliki arti. Hidup di dunia sekali saya, maka hiduplah dengan memiliki banyak
karya. Hidup di akhirat itu panjang, maka sudah selayaknya disiapkan dari
sekarang.