-->

Tips Sukses Tes Wawancara Psikologi Seleksi Masuk Kerja, Yang Ke Empat Sangat Penting Diperhatikan



Ada banyak kandidat yang tidak berhasil lolos seleksi pada tahapan wawancara psikologi. Sekalipun mereka merasa bahwa semua telah bisa dijawab dengan lancar, mereka heran mengapa tidak lulus juga. Ada pula kandidat yang merasa menjawab apa adanya, tidak banyak mikir justru tanpa persiapan tetapi malah lolos. Berikut ini tips sukses tes wawancara psikologi dalam seleksi kerja:

1. Bersiaplah Lebih Awal
Pastikan tahu jadwal dari wawancara, lokasi, dan prosedurnya.  Ada wawancara yang kandidat diminta untuk datang ke lokasi yang telah ditentukan. Jika demikian, datanglah setidaknya satu jam sebelum jadwal wawancara agar bisa beradaptasi dengan situasi di lokasi tersebut. Seringnya lokasi wawancara tidaklah dekat dari rumah, pastikan transportasi lancar dan lakukan antisipasi segala kemungkinan yang terjadi agar sebelum jadwal wawancara sudah ada di lokasi. Lebih bagus lagi kalau menginap di dekat lokasi sehingga tidak terburu-buru dan lebih tenang ketika berangkat wawancara. Oya, ada juga wawancara yang dilakukan secara online seiring kemajuan teknologi sekarang. Pastikan satu jam sebelumnya siap dan memahami prosedur untuk bisa wawancara secara online.



2. Keseriusan Pada Pekerjaan yang Dilamar
Tahapan seleksi pada dasarnya adalah proses untuk mencari kandidat yang kualifikasinya sesuai dengan posisi yang ditawarkan. Walaupun butuh pekerjaan, janganlah asal-asalan dalam melamar pekerjaan. Tidak sedikit yang kurang memahami kualifikasi yang dibutuhkan kemudian coba-coba. Interviewer pastinya akan menilai bahwa kandidat yang diwawancarai tidak serius. Selain itu juga menunjukkan bahwa kandidatnya tidak memiliki orientasi yang jelas akan pekerjaan atau karir yang akan ditekuni. Cermatilah baik-baik informasi lowongan pekerjaan yang ada karena di dalamnya sudah disampaikan kualifikasi yang dibutuhkan. Pastikan bahwa kualifikasi yang dibutuhkan sesuai dengan kompetensi yang dimiliki. Itulah bagian dari bukti keseriusan dalam melamar posisi yang ditawarkan.
 

3. Percaya Diri Akan Kemampuan yang Dimiliki
Percaya diri merupakan hal yang penting dalam wawancara. Banyak orang yang merasa tidak percaya diri sehingga jawaban yang diberikan tidak nyambung dengan pertanyaan. Percaya diri dibangun dari pengetahuan akan kelemahan, kelebihan, potensi, dan pengalaman yang dimiliki. Kenalilah diri sendiri terlebih dahulu karena pada saat wawancara esensinya adalah mengenalkan diri pada orang lain. Pertanyaan dalam wawancara bertujuan untuk mengumpulkan informasi agar interviewer lebih kenal potensi dan kompetensi yang dimiliki kandidat sehingga bisa memberi rekomendasi yang tepat.




4. Tidak Perlu Dibuat-Buat, Jujur Saja
Ada banyak kandidat yang bingung tentang bagaimana cara menjawab pertanyaan saat wawancara. Bahkan ada yang kemudian belajar dari internet, bukan kalimatnya sendiri untuk menjawab pertanyaan wawancara. Justru yang terjadi bukannya menyampaikan informasi tetapi terkesan manipulasi dan dibuat-buat. Wawancara pada umumnya adalah untuk menggali kompetensi atau potensi dari kandidat. Kompetensi atau potensi itu tercerminkan dari pengalaman yang dimiliki. Jadikanlah kegiatan yang dilakukan, peristiwa yang dialami atau pengalaman yang dimiliki sebagai bahan dalam menjawab pertanyaan saat wawancara. Mereka yang kebingungan menjawab pertanyaan umumnya tidak kaya dengan pengalaman karena kurang aktif dalam kegiatan-kegiatan atau tidak bisa memanfaatkan waktu secara produktif. Olehkarena itu, memperkaya pengalaman yang relevan dengan karir yang diinginkan merupakan inventasi untuk bisa lolos wawancara pekerjaan.



5. Berikan Bukti, Bukan Janji. Optimislah
Wawancara seleksi kerja bukanlah kampanye sehingga bukan ajang untuk memberikan janji atau harapan.  ”Saya akan bla bla bla”, itu adalah harapan atau janji. Wawancara seleksi kerja adalah ajang untuk menunjukkan bukti berupa pengalaman yang dimiliki oleh kandidat. Optimislah, tidak perlu berpikiran negatif bahwa wawancara itu sulit. Pikiran negatif yang muncul justru tidak akan membantu. Pikiran positiflah yang dibutuhkan ketika wawancara. Pikiran negatif akan memunculkan kecemasan sedangkan pikiran positif akan memunculkan ketenangan. Tenang, tidak perlu cemas saat wawancara agar suasana saat wawancara nyaman. Fokuslah pada memberikan informasi yang dibutuhkan oleh interviewer agar interviewer bisa memberikan penilaian dengan tepat.

  

Demikian tips sukses tes wawancara psikologi dalam seleksi kerja. Tips tersebut tidak akan berhasil jika tidak diikuti dengan portofolio atau profil diri yang bagus. Portofolio dibangun dari pengalaman-pengalaman sebelumnya seorang kandidat, baik dalam bekerja, berorganisasi atau kegiatan-kegiatan pengembangan diri. Olehkarena itu, jika secara teknis wawancara sudah oke tetapi belum juga diterima, bisa jadi portofolio diri yang masih perlu untuk dikembangkan.  
BERIKAN KOMENTAR ()