A. Pengertian Motivasi
Motivasi adalah penggerak dari
perilaku yang mengarahkan seseorang untuk mencapai suatu tujuan. Di dalam
motivasi ada daya-daya yang menggerakkan individu, ada arah dari tindakan yang
dilakukan individu, dan ada tujuan yang ingin dicapai individu. Oleh karena itu,
motivasi biasa disebut juga sebagai determinan dari suatu tindakan. Para ahli
menyebutkan bahwa determinan tersebut bisa bersifat biologis (rasa haus, lapar,
lelah dan kebutuhan biologis lainnya, bisa bersifat psikologis (kebahagiaan,
cinta, dan kebutuhan psikologis lainnya), dan bisa berupa situasi dari
lingkungan atau objek (cuaca, jabatan, uang dst).
Bagi para ahli psikologi
behaviorisme, motivasi pengertian motivasi secara umum adalah stimulus atau
rangsangan yang membuat individu memberikan respon. Oleh karena itu, motivasi
ditentukan oleh kekuatan antara stimulus dengan respon. Stimulus yang ketika
direspon memberikan reinforcement positif
akan cenderung dilakukan pengulangan atau menguatkan motivasi untuk bertindak
kembali.
B. Jenis Motivasi
Jenis motivasi ada dua, yaitu:
1. Motivasi Internal
Motivasi internal adalah motivasi
yang determinan penggerak perilaku datang dari dalam diri individu sendiri.
Contohnya: harapan, cita-cita seseorang
2. Motivasi Eksternal
Motivasi eksternal adalah
motivasi yang determinan penggerak perilaku datang dari luar diri individu.
Contohnya: pujian orang lain, dorongan orang lain, sesuatu yang ada pada objek
motivasi
C. Teori Motivasi
Para ahli memiliki pandangan yang
beragam tentang motivasi. Teori motivasi adalah pandangan tentang determinan
yang menggerakkan perilaku. Berikut ini sejumlah teori motivasi menurut para
ahli psikologi:
1. Teori Motivasi William MC Dougall
Teori motivasi dari William MC
Daogall adalah teori instink. Teori ini meyakini bahwa instink adalah penggerak
dari perilaku individu. MC Daogall merinci instink manusia sampai ada 18
instink. Pandangan teori instink sebenarnya banyak dipengaruhi oleh tokoh
evolusi seperti Charles Darwin bahwa instink merupakan kecenderungan bawaan
atau genetis. Instink yang menggerakan individu. Teori ini umumnya digunakan
untuk menjelaskan tentang perilaku agresi. Perilaku agresi menurut teori instink
lebih didasarkan karena dorongan genetis, menyerang dalam rangka survival atau
mempertahankan diri. Sayangnya, tidak semua perilaku manusia bisa dijelaskan
dengan teori instink sehingga muncul pandangan lain.
2. Teori Motivasi Clark Leonard Hull
Teori motivasi dari Clark Leonard
Hull biasa dikenal dengan teori drive. Determinan
yang menggerakan perilaku bersifat biologis dan bertujuan untuk memulihkan
keadaan atau homeostasis. Teori drive digunakan
untuk menjelaskan perilaku seseorang yang sedang lapar, rasa lapar membuatnya
bergerak mencari makan, dan sesudah makan maka kondisi tenang kembali. Daur
motivasi yang terjadi; ada kebutuhan – muncul ketegangan – perilaku untuk
menghilangkan ketegangan – tujuan tercapai (ketegangan menurun) – ada kebutuhan
dst. Tampak bahwa individu cenderung pasif dalam bertindak karena menunggu
munculnya kebutuhan. Tindakan yang dilakukan bertujuan untuk menghilangkan
ketegangan karena adanya kebutuhan atau untuk mengembalikan kondisi homeostasis. Teori drive mampu menjelaskan perilaku tetapi tidak semuanya sehingga
munculah teori motivasi arrousal.
3. Teori Motivasi Ellizabeth Duffi dkk
Teori motivasi dari Elizabeth
Duffi dkk merupakan respon terhadap teori motivasi drive. Teori motivasi dari Elizabeth Duffi dkk dikenal dengan teori
motivasi arrousal. Penggerak dari
perilaku bukanlah untuk mengembalikan homeostasi
atau menghilangkan ketegangan tetapi justru untuk mencari ketegangan. Teori
arrousal bisa menjelaskan tentang
perilaku naik gunung dan tindakan-tindakan mencari tantangan atau meningkatkan
adrenalin. Jargonnya yang terkenal, ”My
life is my adventure”.
4. Teori Motivasi Victor E. Vroom
Victor E. Vroom menyebutkan bahwa
motivasi merupakan kombinasi dari valensi (keinginan mendapat hadiah), harapan
(peluang keberhasilan), instrumentalitas (keyakinan akan kemampuan). Sebagai
gambaran; seseorang akan bersemangat mengikuti lomba ketika ia memiliki
keinginan kuat untuk mendapatkan hadiah, peluang untuk menang terbuka lebar,
dan ia yakin dengan kemampuannya bisa menjadi juara. Teori motivasi Victor E.
Vroom disebut juga teori harapan. Berikut ini rumus nya:
Motivasi = Valensi x Harapan x Instrumentalitas
5. Teori Motivasi David Mc Clelland
David Mc Clelland terinspirasi
dari Henry Murray yang menyebutkan bahwa kebutuhan manusia pada dasarnya ada 17
kebutuhan. David Mc Clelland berpandangan bahwa kebutuhan mendasar manusia
adalah kebutuhan berprestasi, kebutuhan berkuasa, dan kebutuhan untuk membangun
hubungan. Ketiga kebutuhan tersebutlah yang menjadi penentu keberhasilan
seseorang. Dari ketiga dorongan kebutuhan tersebut, motivasi berprestasi
merupakan kebutuhan yang lebih banyak mendapat sorotan. Dari David Mc Clelland
berkembang achievement motivation
training untuk membangun motivasi berprestasi sehingga perfomasi kerja
karyawan naik.
6. Teori Motivasi John Atkinson
John Atkinson berbeda pandangan
dengan David Mc Clelland. Atkinson meyakini bahwa bukan motivasi berprestasi
yang menggerakan individu tetapi motivasi takut gagal. Ketakutan akan kegagalan
yang membuat orang bertindak. Dalam kehidupan sehari-hari teori motivasi takut
gagal ini misalnya pada mahasiswa yang mengikuti suatu mata kuliah dan ketika
ditanya targetnya mereka berkata, “Yang penting lulus, tidak ngulang”. Dengan
semangat jangan sampai mengulang mata kuliah, mereka belajar serius.
7. Teori Motivasi Abraham Maslow
Abraham Maslow dikenal sebagai
seorang tokoh psikologi humanis. Selain itu, ia juga dipandang sebagai
pencetus psikologi transpersonal. Di dalam psikologi humanis, motivasi yang
menggerakkan seseorang adalah dorongan untuk aktualisasi diri. Maslow
mencetuskan piramida kebutuhan untuk menggambarkan motivasi dalam diri
seseorang. Kebutuhan paling bawah adalah kebutuhan fisiologis, rasa aman, cinta
atau kasih sayang, penghargaan kemudian aktualisasi diri. Aktualisasi diri
merupakan puncak dari dorongan yang mendasari tindakan seseorang. Dalam
perkembangannya, Abraham Maslow menambahkan meta
kebutuhan atau kebutuhan spiritual di atas piramida kebutuhan yang
dibuatnya.
D. Pentingnya Motivasi
Motivasi memiliki peranan penting
dalam menggerakkan individu meraih suatu tujuan. Tujuan motivasi adalah pemenuhan
kebutuhan kalau secara personal dan pemenuhan target kalau secara kelompok. Motivasi
menjadi salah satu aspek yang diperhitungkan ketika sebuah perusahaan mencari
karyawan. Perusahaan mencari karyawan yang memiliki semangat yang tinggi dalam
bekerja karena umumnya di perusahaan ada target yang diberikan pada karyawan.
Pelamar yang memiliki motivasi tinggi diyakini akan bisa mengerjakan tugas dengan
cepat dan mencapai target yang diberikan.
Di dalam kajian psikologi
pendidikan, motivasi memiliki peranan penting dalam pencapaian prestasi belajar
siswa selain tingkat kecerdasan, minat, bakat, sikap, dan faktor eksternal.
Sebagai contoh misalnya siswa dengan underachiever
dimana siswa mendapatkan nilai yang rendah padahal sebenarnya secara
potensi ia bisa mendapatkan nilai yang bagus. Masalahnya karena siswa tersebut
malas belajar atau motivasi belajar rendah. Dalam istilah keseharian, “mampu tapi tidak mau”.
E. Pengukuran Motivasi
Motivasi dalam diri seseorang
bisa diketahui dan diukur. Pengukuran motivasi bisa dilakukan dengan sejumlah
cara berikut ini:
1. Observasi
Untuk mengetahui tingkat motivasi
seseorang bisa dilakukan dengan observasi. Sejauh mana misalnya seseorang tampak
sigap, cepat, serius, aktif ketika bekerja. Mereka yang memiliki motivasi
tinggi tampak serius dan cepat dalam bekerja.
2. Wawancara
Cara berikutnya untuk mengetahui
tingkat motivasi seseorang adalah dengan wawancara. Wawancara dilakukan untuk
mengetahui sejauh mana pencapaian yang mereka dapatkan dalam bekerja atau
prestasi-prestasi yang pernah diraih. Mereka yang bekerja memenuhi target atau
memiliki prestasi yang baik berarti motivasinya tinggi. Teknik wawancara ini
umum digunakan saat wawancara seleksi kerja.
3. Psikotes
Psikotes bisa juga digunakan
untuk mengetahui tingkat motivasi seseorang. Umumnya yang digunakan adalah tes
kepribadian. Dengan tes kepribadian, seseorang akan dilihat need dalam dirinya dan seberapa kuat need tersebut. Alat tes yang digunakan
antara lain; Grafis, wartegg, TAT, CAT, papikostik dst. Alat tes tersebut
umumnya tidak hanya mengungkap satu aspek (motivasi) saja tetapi banyak aspek
psikologi yang lain.
Demikian pembahasan tentang
motivasi. Secara ringkas pengertian motivasi adalah dorongan yang menggerakkan
individu untuk bertindak mencapai tujuan. Jenis motivasi terdiri dari motivasi
internal (dorongan dari dalam diri sendiri) dan motivasi eksternal (dorongan dari
luar diri). Teori motivasi menurut pada ahli beragam dan masing-masing memiliki
kelemahan serta kelebihan dalam menjelaskan motivasi. Motivasi penting dimiliki
seseorang, pentingnya motivasi terutama sebagai salah satu aspek yang
diperhitungkan dalam seleksi kerja. Berikutnya, motivasi dalam diri seseorang
bisa diketahui dengan pengukuran motivasi dengan observasi, wawancara, dan
psikotes.