Sisi kejiwaan manusia itu ibaratkan gunung
es di samudera. Bagian puncak dari gunung es yang terlihat di permukaan
samudera adalah seperti bagian dari sisi sadar yang berisi segala yang menjadi
fokus perhatian saat ini di sini. Sedangkan bagian terbesar dari gunung es
adalah bagian di bawah permukaan samudera layaknya bagian dari sisi
ketidaksadaran yang berisi attitude, pengalaman
menyenangkan, pengalaman tidak menyenangkan, dan segala hal yang ditekan.
Bagian ketidaksadaran diyakini jauh lebih
besar dibandingkan bagian sadar dan memiliki peran paling besar dalam
menentukan perilaku individu. Seseorang bisa saja dari luar tampak ramah, ceria,
seolah tidak ada masalah tetapi siapa tahu kalau ternyata di dalam hatinya ada
kecewa, luka, pengalaman pahit yang dipendam sudah sangat lama. Sisi tidak
menyenangkan yang tidak ingin ditampilkan, ingin dilupakan, dan terus saja di
desak masuk ketidaksadaran. Ada
orang-orang yang bisa mengelolanya dengan baik sehingga tidak mengganggu
kehidupannya tetapi ada juga yang justru kehidupannya dikendalikan oleh sisi
gelap dalam dirinya. Berikut ini sejumlah tips untuk menyembuhkan rasa kecewa
dan agar hidup lebih bahagia:
1.
Sadarilah
Sebuah Realitas Kehidupan
Sebuah realitas dalam kehidupan ini bahwa segala hal di
dunia itu pastilah berpasang-pasangan; ada siang, ada malam; ada laki-laki, ada
perempuan; ada bahagia, ada kecewa. Ibaratkan dua sisi mata uang, keduanya
adalah bagian yang tidak terpisahkan. Ingatan peristiwanya ada di ranah pikiran
sedangkan emosi yang dirasakan ada di ranah perasaan. Tidak kalah lebih penting
dari mengelola ingatan adalah mengelola perasaan.
2.
Kenalilah
Rasa Kecewa dan Dampaknya
Ketika dihadapkan dengan peristiwa yang
menimbulkan perasaan tidak menyenangkan, beragam reaksi yang manusia munculkan.
Umumnya, orang lebih menyukai hal-hal yang menimbulkan perasaan senang dan
sulit menerima peristiwa yang menimbulkan perasaan tidak bahagia. Perasaan
tidak bahagia umumnya akan berusaha dilupakan (dibuat folder tersendiri dalam
perasaan) atau berusaha dibuang ke tempat sampah perasaan (recycle bin). Sayangnya, kedua hal tersebut pada saatnya akan
memenuhi memori dan mengganggu kinerja seseorang. Layaknya komputer yang lemot karena terlalu banyak file atau folder tidak penting. Mengenali
rasa kecewa menjadi hal yang bermanfaat dalam proses pengelolaan emosi tidak
menyenangkan. Pahamilah dampaknya agar lebih termotivasi untuk mengelola emosi
dengan baik.
Baca juga: Anda Termasuk Tipe Introvert? Berikut Tips Penting Dalam Mengelola Sisi Introvert Dalam Diri.
3.
Belajar
dari Kejadian yang Dialami
Hidup adalah pembelajaran. Setiap hari,
setiap orang belajar. Hal tersebut yang menjadikan orang berkembang dan
mendewasa. Hasil dari pembelajaran salah satunya adalah perubahan perilaku
yang menunjukkan arah perbaikan. Layaknya pepatah, “Keledai tidak akan jatuh pada lubang yang sama”. Seekor keledai
sekalipun belajar sehingga tidak mengalami peristiwa yang sama, lebih-lebih ketidaknyamanan.
Dengan demikian, ambilah hikmah atau nilai pembelajaran dari setiap kejadian. Pastinya
ada hikmah yang bisa diambil dan bermanfaat untuk keputusan di masa
depan.
4.
Lepaskan
Beban Kecewa
Ada ilustrasi yang menarik. Seseorang
diminta untuk mengangkat pensil ke atas. Mudah dan ringan, bukan? Tapi apa yang
dirasakan jika pensil yang ringan tersebut diminta untuk mengangkatnya
tinggi-tinggi selama satu jam? Sudah pasti tangannya terasa pegal-pegal dan
capek. Kalau diteruskan, bisa-bisa terjadi trauma otot. Itu adalah ilustrasi
terkait dengan permasalahan dan emosi negatif. Mungkin hanya sedikit atau kecil
tetapi kalau disimpan terlalu lama akan menimbulkan masalah. "Lepaskanlah" beban masalah, buka lebar-lebar genggaman masalah dengan sharing, berbagi
cerita, konsultasi atau jika membutuhkan bantuan profesional bisa membuat janji
dengan psikolog. Bantuan profesional akan memberikan manfaat guna memahami
sumber masalah dan mengatasi emosi negatif yang dialami. Segeralah bangkit dan
jadilah potensi melejit.
5.
Undanglah
Bahagia
Berapa banyak orang yang saking lamanya
bergulat dengan masalah dan emosi negatif sampai-sampai mengabaikan sisi lain dari kehidupan dan dirinya. Seseorang yang tidak peka bahwa banyak hal yang telah diraihnya,
banyak anugerah yang Tuhan berikan, dan banyak hal yang sudah selayaknya
menimbulkan kesyukuran. Semesti hidup itu ada sisi bahagianya tetapi dia tidak
peka lagi terhadap hal-hal yang mendatangkan bahagia. Undanglah kebahagiaan
dengan memberikan tempat tersendiri. Hapus folder derita dan ganti dengan
folder bahagia. Sekali-kali ketika merasakan ketidaknyamanan lakukanlah klik kanan dan pilih ‘refresh’ alias
melakukan kegiatan penyegaran. Ingat “refreshing”
bukan “repressing”.
Demikian sejumlah tips untuk menyembuhkan
rasa kecewa dan agar hidup lebih bahagia. Kecewa hanyalah bagian dari
kehidupan, tidak perlu menjadikannya sebagai bagian utama. Ada bagian
kebahagiaan yang perlu juga untuk diperhatikan.