“Psikologi Menjawab, boleh
konsul dong. Saya sudah lama menunggu tetapi bagaimana saya tahu kalau dia
memang layak untuk ditunggu?”
Menunggu memang membosankan, lebih-lebih kalau menunggu
tanpa kepastian. Tapi kalau yang ditunggu memang layak diperjuangkan, kenapa
tidak? Walaupun harus bersabar menunggu, tentulah dilakukan dengan keriangan.
Siapakah dia yang yang layak diperjuangkan sehingga rela harus menantikan?
Berikut ini profilnya:
1. Sudah
rupawan, baik lagi agamanya
Ketampanan
dan kecantikan menjadi daya tarik seseorang untuk saling suka. Namun demikian,
ada hal prisip yang patut menjadi pegangan ketika ingin memperjuangkan
seseorang jadi pasangan, yaitu baiknya kualitas agama seseorang. Kualitas agama
yang tercermin dari pengetahuannya akan agama, pelaksanaan ibadah, dan praktik
baik dalam hubungan dengan lingkungan. Jika laki-laki, dia yang layak dijadikan
imam bagi istri dan anak-anaknya nanti, baik di dunia juga akhirat. Jika dia
wanita, dia yang bisa menjadi partner seorang suami dalam mengarungi bahtera
rumah tangga menuju surga dunia dan akhirat. Sederhananya, lihat wajahnya hati
gembira dan dekat dengannya terasa damai. Itu orang yang layak diperjuangkan
jadi pasangan hidup.
2. Dia bukannya menghindar tetapi ingin
bisa fokus dulu dalam menuntut ilmu
Menuntut
ilmu memang butuh alokasi waktu dan pikiran. Jika setengah-setengah dalam
menjalani, tidak akan segera selesai menuntut ilmunya. Karena itu, jika
alasannya adalah agar bisa lebih fokus untuk menuntut ilmu, maka dia layak
untuk diperjuangkan. Toh, ilmu yang dia miliki akan berguna bagi masa depan
bersama. Zaman semakin berkembang, banyak hal yang tidak bisa diselesaikan
dengan cara-cara lama, butuh ilmu yang baru. Karena itu, jika alasannya ingin
fokus menuntut ilmu terlebih dahulu, dia layak untuk ditunggu.
3. Bukannya ingin menunda tetapi ingin
mendapat pekerjaan atau berpenghasilan terlebih dahulu
Tidak
bisa dipungkiri, harga kebutuhan semakin hari semakin naik. Butuh pendapatan
yang cukup guna memenuhi kebutuhan, lebih-lebih kebutuhan berumah tangga. Tidak
harus pekerjaan yang mapan, hal terpenting adalah berpenghasilan. Di era
kemajuan teknologi seperti sekarang, ada banyak pilihan aktifitas yang bisa
menjadi alternative. Bahkan, jalan-jalan, makan-makan, dan bisa menghasilkan
uang (Baca di sini). Ada pula pekerjaan sampingan yang bisa dilakukan di rumah,
di sela-sela waktu kosong dan tentunya bisa menjadi alternatif dalam mencari
tambahan penghasilan (Baca di sini). Semoga dalam kemudahan bagi mereka yang
meniatkan baik untuk persiapan pernikahan dan mencari pekerjaan yang baik.
4. Dia yang bisa menerima apa adanya dan
memahami keadaan
Penerimaan
apa adanya merupakan hal yang penting. Tidak semua orang bisa memahami diri
kita. Ketika menemukan orang yang kita bisa memahami dia dan dia bisa memahami
kita lalu saling menerima apa adanya. Orang yang demikian layak diperjuangkan. Lebih-lebih
lagi ketika sudah ada saling kecocokan dan ingin lanjut ke jenjang pernikahan.
Menjadi suami-istri lebih dari menjadi teman, dengan pasanganlah hal-hal yang
sangat privasi saling dibagi.
Itulah
setidaknya empat kriteria calon pasangan yang layak untuk diperjuangkan. Seandainya
harus menunggu, jalani dengan kegembiraan dan jangan ada keraguan. Semoga dalam
kemudahan segala urusan kebaikan. Aamiin. Salam hangat dari Psikologi Menjawab.