-->

Selain Tentang Menu Buka Puasa dan Sahur, Ada 4 Hal Penting Agar Momen Buka Puasa dan Sahur Menjadi Ladang Amal Selama Ramadhan



Bulan Ramadhan yang sudah dinantikan umat Islam telah tiba. Selama satu bulan penuh  umat Islam menjalankan ibadah puasa. Sahur dan buka puasa menjadi hal yang lekat dengan ibadah puasa tersebut. Sahur di pagi hari sebelum matahari terbit dan buka puasa setelah matahari tenggelam. Agar tidak monoton, banyak para ibu yang sudah menyusun menu buka puasa dan sahur dalam sebulan penuh. Inspirasi menunya tersedia melimpah di internet, cukup googling. Bahkan jika ada menu baru yang disukai dan ingin mencobanya, ada banyak panduan di youtube yang bisa diikuti. Tentu merupakan aktifitas yang menyenangkan dalam menyiapkan menu buka puasa dan sahur. Selain menu tersebut, berikut ini ada 4 hal penting yang bisa dilakukan agar momen sahur dan buka puasa menjadi ladang amal selama Ramadhan:

1. Berbagi Buka Puasa dan Sahur
Selain menu buka puasa dan sahur yang bervariasi, jumlah dari masakan untuk buka puasa dan sahur bisa ditambah. Tujuannya untuk dibagikan pada tetangga, masjid, panti asuhan atau siapa saja yang berpuasa. Sebagaimana diketahui bahwa mereka yang memberikan buka puasa pada orang yang berpuasa akan mendapatkan pahala sebagaimana orang berpuasa. Siapa yang tidak ingin mendapatkan pahala puasa berlipat? Pastinya semua orang menginginkan. Masjid-masjid yang mengadakan kajian sebelum buka puasa bisa menjadi salah satu refrensi untuk berbagi buka puasa. Selain itu, jika jumlahnya cukup banyak dan memadai, bisa disalurkan pada panti asuhan. Untuk berbagi sahur, bisa dibagikan pada tukang becak, tukang sapu yang sudah bekerja sejak dini hari. Selain itu juga pada orang-orang yang membutuhkan seperti tuna wisma, anak jalanan. Sahur on the road.



2. Menyegerakan Berbuka Puasa
Ketika waktu berbuka telah tiba, agama mengajarkan untuk menyegerakan berbuka. Sekalipun berbuka nya hanya dengan seteguk air atau satu biji kurma. Walaupun mungkin masih kuat kalau dilanjutkan untuk berpuasa tetapi akan lebih baik jika menyegerakan berbuka puasa. Selain untuk kebaikan fisik juga psikologis. Secara psikologis, menyegerakan berbuka berarti memberikan rasa gembira untuk terekspresikan karena suatu kebahagiaan bagi orang yang setelah seharian puasa adalah berbuka puasa. Ingat pula untuk berdoa sebelum berbuka karena waktu tersebut merupakan waktu yang doa-doa dikabulkan.



3. Mengakhirkan Bersahur
Jika berbuka diperintahkan untuk menyegerakan ketika waktunya telah tiba, maka berbeda dengan sahur. Anjurannya ketika sahur adalah mengakhirkan sahur. Bukan berarti sahur pada limit time tetapi sahur dengan perhitungan waktu yang sekiranya memadai atau cukup untuk bersahur. Terlalu lebih awal juga kurang tepat, terlambat juga tidak boleh. Walaupun kuat berpuasa tanpa bersahur tetapi di dalam agama, anjurannya adalah bersahur sekalipun dengan menu sederhana.


4. Membangun Nilai Kebersamaan Dalam Buka Puasa dan Sahur
Selain tentang menu buka puasa dan sahur, buka puasa dan sahur sendiri bisa dijadikan momen dalam membangun nilai kebersamaan dalam keluarga. Masing-masing anggota keluarga bisa dibagi tugas dalam menyiapkan buka puasa, misalnya; ayah yang belanja, ibu yang memasak, anak yang menyiapkan teh dst. Ketika waktu berbuka puasa tiba, ayah memimpin doa dan yang lainnya mengamininya. Tentulah hal tersebut akan semakin menguatkan kebersamaan dan keharmonisan dalam keluarga. Untuk sahur, satu sama lain bisa mengingatkan untuk saling membangunkan. Jika salah satu sudah bangun, maka membangunkan yang lain dan memberikan motivasi jika ada yang sulit untuk dibangunkan.

Demikian 4 hal penting yang bisa dilakukan agar momen sahur dan buka puasa menjadi amal kebaikan selama bulan puasa. Menyajikan menu yang bervariasi tentunya akan membuat sahur dan buka puasa terasa lebih bersemangat. Selain juga menjadi kesempatan untuk mengasah keterampilan dalam memasak. Namun demikian, tidak perlu juga semua menu disiapkan sendiri, perlu juga sekali waktu untuk buka puasa di luar sekaligus sholat tarawih bersama di tempat yang selain biasanya. Dengan demikian, puasa bukan hanya menjadi momen yang bernilai secara personal tetapi juga secara sosial kekeluargaan.
BERIKAN KOMENTAR ()