-->

Ketika Ada Masalah, “Lihat Kembali Isi Koper”


Dalam kehidupan ini, ada masa-masa dimana seolah kepenatan menyergap semangat. Akibatnya, lemahlah semangat sehingga seolah-olah pikiran dan tubuh tidak memiliki daya yang cukup untuk berkarya. Tilawah yang biasanya rajin kemudian dirasakan terasa berat, sholat di masjid yang biasanya rutin kemudian jadi berkurang, produktifitas dalam hidup menjadi turun, dan seakan semakin merasakan bertambah-tambahnya permasalahan. Pikiran yang seharusnya jernih menemukan solusi menjadi kebingungan menemukan pemecahan. Bukannya menjadi bagian dari solusi tetapi malah menjadi bagian dari permasalahan itu sendiri. Ketika masalah seolah besar, maka bermohonlah padaNya.
Adakah yang pernah merasakan seolah-olah masalah begitu banyak dan berat? Rasa tidak berdaya yang kemudian dirasakan. Ada pula orang-orang yang kebingungan dengan masa depannya? Keragu-raguan akan masa depan yang seolah tidak menentu dan banyak tantangan. Jika mengalami hal yang demikian, ada baiknya kalau mengambil waktu untuk merenungkan kembali apa yang benar-benar penting dalam kehidupan ini.
Jika hidup diibaratkan sebagai sebuah perjalanan dan setiap orang membawa barang bawaannya sendiri-sendiri, maka perlu kiranya dilihat kembali apa yang perlu dibawa dalam perjalanan. Mungkin ingat pengalaman saat ingin pergi ke suatu tempat untuk beberapa hari yang mengharuskan membawa koper sebagai wadah barang bawaan. Ada keinginan untuk memasukkan banyak hal ke dalam koper tersebut tetapi dengan memperhatikan kapasitas koper dan efektifitas saat membawanya tentulah perlu menentukan prioritas. Kira-kira barang apa saja yang sekiranya perlu untuk dibawa karena memang dibutuhkan. Ada barang yang penting dan tidak penting; ada barang yang perlu dibawa, boleh dibawa dan boleh tidak dibawa, ada barang yang tidak perlu dibawa.
Langkah membuka koper guna melihat isinya kembali merupakan tindakan untuk mengetahui barang mana saja yang perlu dikemas dalam koper dan dibawa dalam perjalanan. Demikian juga dalam kehidupan, perlu kiranya menyediakan waktu untuk menelisik ke dalam pikiran dan perasaan tentang apa saja yang masuk ke dalamnya. Setelah mengetahui beragam isi pikiran dan perasaan kemudian menentukan apa saja yang perlu dipikiran dan dirasakan; apa saja yang dipikir dan dirasakan belakangan;  apa yang tidak perlu dipikirkan dan dirasakan.
Berikut ini langkah-langkah agar kepenatan atau beban pikiran dan perasaan bisa terkurangi:
1.      Tulislah semua hal-hal yang terlintas dalam pikiran dan sekiranya menjadi beban permasalahan. (Cek perasaan dan pikiran, pastikan semua beban sudah dikeluarkan semua ke dalam tulisan)
2.      Tuliskan berbagai langkah yang sekiranya bisa mengurangi sampai mengatasi beban pikiran dan perasaan. (Cek perasaan dan pikiran, pastikan semua langkah sudah dituliskan. Jika sekiranya muncul ide baru tentang langkah penyelesaian, tambahkanlah).
3.      Sekarang lihat dan bacalah apa yang sudah anda tuliskan. (Cek perasaan dan pikiran, rasakanlah perubahan serta pencerahan yang anda rasakan setelah membaca semuanya).



BERIKAN KOMENTAR ()