-->

Inilah Pertanyan yang Bikin Orang Males Kalau Ikut Reuni


Ajang reuni memang menjadi temu kangen dengan teman-teman lama. Namun demikian, ada kalanya, ajang reuni justru menimbulkan ketidaknyamanan bagi sebagian orang, khususnya pertanyaan-pertanyaan saat reunian. Berikut ini adalah sejumlah pertanyaan yang membuat orang males untuk ikut reuni:

"Bagaimana kabarnya? Studinya?"


Pertanyaan tentang kabar memang sudah menjadi hal yang lumrah ditanyakan ketika bertemu teman lama. Pertanyaan berikutnya, yaitu kabar tentang studi yang tidak semua orang merasa nyaman ketika ditanyakan. Tidak salah memang kalau teman kita ingin tahu perkembangan terbaru tentang teman lamanya. Namun demikian, perlu diingat bahwa tidak semua orang memiliki orientasi untuk melanjutkan studi setelah lulus kuliah. Pastikan jika ingin bertanya tentang studi, ketahuilah terlebih dahulu kabar baik dari teman tersebut. Misalnya, saja dia baru saja diterima S3 dengan beasiswa. Tentu, pertanyaan tentang studi akan menjadi topik yang menarik untuk dia ceritakan.

"Sekarang bekerja dimana? Posisinya apa? Gajinya berapa?"


Pertanyaan berikutnya yang memungkinkan orang malas ketika runian adalah tentang pekerjaan. Tidak semua orang ingin menceritakan pekerjaannya atau menunjukkan pekerjaannya, kecuali dia datang reunian dan ingin mencari relasi untuk mendukung pekerjaan yang dia geluti. Selain itu, tidak semua orang suka ‘bekerja’ dalam artian melamar pekerjaan dan bekerjaan di instansi tertentu. Ada orang-orang yang lebih suka menggeluti dunia bisnis dan mengembangkan bisnisnya. Ada pula orang yang kesulitan menyebutkan jenis pekerjaan dan posisinya tetapi sebenarnya apa yang dia geluti sudah banyak menghasilkan baik uang maupun karya.

"Sudah punya calon? Sama siapa? Nikahnya kapan?"


Pastilah pertanyaan tentang pernikahan jadi salah satu topik yang muncul saat reunian. Lebih-lebih kalau memang tidak pernah ada kabar sebelumnya; tidak punya akun FB atau twitter, tidak aktif di grup WA atau line dst. Para jomblowan dan jomblowati umumnya sangat ingin menghindari pertanyaan seputar pernikahan. Lebih-lebih lagi ketika mereka jadi bahan lucu-lucuan atau dijodoh-jodohkan.

"Sudah punya anak berapa? Sekarang sekolahnya dimana?"


Pertanyaan tentang anak adakalanya jadi pertanyaan yang sensitif. Lebih-lebih lagi bagi teman yang sudah beberapa tahun menikah tetapi belum dikarunia anak. Pastilah mereka sudah banyak ikhtiarnya, hanya belum dikasih sama Allah SWT. Lagian, ajang reunian juga bukan ajang pamer jumlah anak, kemampuan anak, prestasi anak dst.
Reuni dengan teman-teman lama memang menyenangkan. Sebuah sarana untuk menjalin silaturahim atau menguatkan persaudaraan. Dalam agama, silaturahim memiliki hikmah meluaskan rejeki, jodoh, dan memperpanjang usia.


BERIKAN KOMENTAR ()