-->

Beginilah Resep Abu Nawas Atasi Stres


Stres menjadikan banyak orang kehilangan penghayatan terhadap hal-hal yang membahagiakan dalam hidupnya. Banyak hal yang ditemui terlihat membosankan, pikiran penuh kepenatan, malas menyergap badan sampai-sampai ada orang yang memilih tidur kembali walaupun hari telah pagi. Alangkah tidak mengenakkan jika seseorang mengalami stres yang membuatnya tidak enak makan padahal makanannya enak, tidak enak tidur walaupun kasurnya empuk, tidak menikmati kebahagiaan padahal dia bisa membeli apa saja yang diinginkannya, dan jatuh dalam ketidakproduktifan padahal badannya sehat dan bugar.
Stres memang lebih banyak diasosiasikan dengan keadaan psikologis yang penuh tekanan. Pikiran dan perasaan tertekan akibat situasi hidup yang dihayati sebagai permasalahan. Karena itu, pengelolaan pikiran menjadi salah satu teknik yang bisa dimanfaatkan sebagai bagian dari seni mengatasi stres.
Dalam sebuah kesempatan, ada seorang laki-laki datang kepada Abu Nawas untuk meminta nasihat. Laki-laki tadi menceritakan bahwa kehidupan dalam rumahnya seolah rumahnya terasa sempit. Dengan keadaan yang demikian, laki-laki tadi merasa tidak bahagia dalam kehidupannya. Laki-laki tadi juga menceritakan kalau maksud kedatangannya adalah untuk meminta solusi atas permasalahan yang dihadapi.
Abu Nawas berpikir sejenak lalu berkata pada laki-laki yang datang kepadanya, “Pulanglah kamu dan belilah ayam yang banyak lalu peliharalah”.
Laki-laki yang meminta solusi pada Abu Nawas tadi pun pulang dan melakukan apa yang diminta Abu Nawas. Dia memelihara ayam banyak sekali di rumahnya. Namun demikian, justru dengan banyaknya ayam tersebut dirinya tambah tidak bahagia dan stres. Datang kembali laki-laki tadi mengadu pada Abu Nawas.
“Aku telah memelihara banyak ayam seperti yang engkau minta tetapi justru semakin tidak bahagia yang aku rasakan”, keluh laki-laki tadi.
Abu Nawas tersenyum, “Sekarang, pulanglah dan peliharan kambing sebanyak mungkin di rumahmu”.
Laki-laki tidak bisa menolah saran Abu Nawas, dia pulang dan melakukan sebagaimana saran Abu Nawas. Namun apa yang terjadi? Bukannya, merasa lebih baik tetapi justru laki-laki tambah tidak bahagia dan mengadu kembali kepada Abu Nawas.
“Rumahku jadi semakin sempit dengan banyak ayam dan kambing”, keluh laki-laki tadi. “Aku juga tidak tambah bahagia dengan saran yang engkau berikan”, keluhnya lagi.
“Sekarang, pulanglah dan jual semua ayam serta kambing yang engkau miliki di rumahmu”, pinta Abu Nawas.
Si laki-laki pun pulang dan melakukan apa yang diminta Abu Nawas. Setelah menjual semua ayam dan kambingnya, betapa leganya si laki-laki. Dengan wajahnya yang sumringah, dia datang ke rumah Abu Nawas dan mengungkapkan kegembiraannya.
“Abu Nawas, setelah menjual seluruh ayam dan kambing sebagaimana permintaanmu, aku menjadi lega”, kata si laki-laki. 
BERIKAN KOMENTAR ()